Beli Gadget dari China Bisa Kena Virus Corona? Ini Penjelasannya!
Pertama kali terdeteksi pada Desember 2019 kemudian pada kota Wuhan, China, endemi virus Corona sekarang semakin santer diberitakan selesainya puluhan nyawa melayang dampak virus mematikan ini.
Berbagai cara buat mendeteksi penyebaran virus Corona lewat HP pun kini menjadi langkah yg dilakukan banyak orang supaya bisa permanen waspada.
Saat ini, virus Corona sendiri sudah menyebar ke kurang lebih 13 negara pada berbagai penjuru dunia & telah menewaskan sedikitnya 80 orang.
Pesatnya penyebaran virus Corona dan belum adanya vaksin yg bisa mengatasi endemi ini tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi banyak orang, termasuk warga Indonesia.
Terlebih masuknya barang-barang impor berdasarkan China ke Indonesia tak terkecuali gadget juga semakin menambah khawatir bila virus ini akan menyebar.
Lalu, apakah benar jika barang impor China termasuk gadget bisa membawa virus Corona masuk ke Indonesia dan menginfeksi penggunanya? Yuk, simak penerangan selengkapnya berikut ini!
DAFTAR ISI
- Beli Gadget menurut China Bisa Kena Virus Corona?
- Barang Impor Dipastikan Melalui Proses Karantina
- Virus Corona Sebabkan Ekonomi China Melambat?
Beli Gadget berdasarkan China Bisa Kena Virus Corona?

Keberadaannya yang semakin mengancam keselamatan poly orang, hal ini menciptakan sejumlah negara termasuk Indonesia mulai mencurigai virus Corona ini.
Setiap turis yang tiba pun harus melewati proses pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan alat pemindai suhu buat mencegah masuknya virus ini ke tanah air.
Tapi, apa keterangan menggunakan barang-barang impor China yg masuk ke Indonesia? Apakah hal ini pula bisa menaikkan risiko penyebaran virus mematikan Corona ke tanah air?
Isu mengenai virus Corona yang bisa menyebar lewat barang alias benda meninggal sendiri sebenarnya masih simpang siur, geng.
Menurut akun Twitter @blogdokter, virus Corona akan mati dalam benda mangkat yg bukan inangnya apalagi dalam waktu lama , sehingga mendapat ataupun membeli perangkat gadget menurut China bukanlah sebuah perkara yang harus dikhawatirkan.
Sementara itu, nggak sedikit jua yg beropini bahwa virus tidak benar-sahih tewas melainkan "inaktif" buat sementara saat ketika sedang tidak melekat dalam inangnya.
Meskipun begitu, Kasubdit Komunikasi & Publikasi Bea Cukai, Deni Surjantoro menjelaskan bahwa dalam menangani masuknya barang impor baik itu kuliner juga fauna, bea cukai nggak bekerja sendiri.
Menurutnya ada komunitas bernama CIQ (Customs, Immigration & Quarantine) yang akan membantu mereka buat memastikan bahwa barang impor tersebut aman masuk ke tanah air.
Barang Impor Dipastikan Melalui Proses Karantina
Selain dibantu sang komunitas CIQ, Deni pula menyebutkan bila masuknya setiap barang impor dipastikan akan melalui proses karantina.
Nantinya, apabila barang tadi tidak mendapatkan izin berdasarkan karantina, maka pihak Bea Cukai pun nggak akan meloloskannya masuk ke tanah air apalagi tersebar di pasaran.
Sementara, buat setiap kuliner dari luar negeri yang masuk ke Indonesia pun wajib menerima izin berdasarkan BPOM.
Deni sendiri mengatakan bahwa sampai ketika ini belum ada barang impor dari China yg masuk ke Indonesia dan terindikasi membawa virus-virus aneh, termasuk Corona.
Meskipun begitu, pihak Bea Cukai tetap menunggu konfirmasi dari Kementerian Kesehatan mengenai kepastian metode penularan virus Corona.
apabila barang impor dievaluasi mampu membawa virus yang menempel, maka hal itu tentu akan sebagai perhatian pihak Bea Cukai.
Virus Corona Sebabkan Ekonomi China Melambat?

Setelah sebelumnya sempat mengalami perang dagang menggunakan Amerika Serikat yang membuat perekonomian negaranya terhambat, kini China wajib menghadapi perang baru melawan virus Corona yg sangat mematikan.
Bahkan, lantaran hal ini pemerintah China hingga harus menutup sebagian besar akses ke luar-masuk daerah Wuhan dan memerintahkan sejumlah maskapai penerbangan buat menunjukkan pembatalan pada penumpang secara perdeo.
Hal ini tentu saja membuat perekonomian China semakin terancam dan bukan nggak mungkin kriris ekonomi menjadi kasus terburuk yang harus mereka hadapi.
Terlebih perekonomian negara China juga diketahui sudah tumbuh lebih lebih lambat pada tiga dasa warsa terakhir.
Padahal, China sendiri menjadi salah satu negara yang relatif unggul dalam sektor teknologi, termasuk teknologi perang milik negaranya.
Bahkan, sejumlah merek HP China juga sekarang berhasil mendominasi pasar gadget di berbagai negara, termasuk Indonesia lantaran menawarkan perangkat smartphone dengan spesifikasi mumpuni namun harga yg permanen terjangkau.
Akhir Kata
Nah, itulah tadi liputan seputar membeli gadget berdasarkan China yang dianggap mampu menularkan virus Corona, geng.
Meskipun ada sebagian yang mengatakan bahwa hal itu nggak mungkin terjadi dan begitupun sebaliknya, lebih baik engkau permanen waspada buat mencegah hal jelek terjadi.
Kalau memang produk lokal masih mampu mencukupi kebutuhan kamu, lalu kenapa milih produk protesis negara lain?
Comments
Post a Comment